Kamis, 01 April 2010

CERPEN


ANTARA

(Menuai makna di hari Valentine)

Cerita pendek ini terinspirasi dari kisah nyata yang penuh dengan syarat makna. Kisah persahabatan tentang 6 (orang) anak manusia yang penuh warna. Dimana kehidupan persahabatan mereka dimulai di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Malang. Malang ? hmm... kota yang benar-benar jadi idaman, kota yang berudara sejuk dan fasilitas yang memadai. Tak pelak Malang menjadi kota primadonanya Jawa Timur dan malah orang sering membandingkannya dengan Bandung-nya Jawa Barat. Sebelum kita mulai ceritanya ada baiknya jika aku perkenalkan siapa pemain di balik tulisan ini tapi untuk kebaikan dan etika penulisan yang sudah aku sepakati dengan “para pemain”, maka dengan sengaja aku mengganti nama mereka dengan nama samaran…jangan marah..ya..? Oke mari kita mulai…let’s go Cuy!!

Pemain pertama datang dari pulau terpadat dan terpolusi di Indonesia , letak pastinya aku juga nggak tahu. Tapi dilihat dari penampilan dia termasuk orang yang cukup peduli dengan style, berbadan cukup atletis dengan tinggi rata-rata orang Indonesia dan percayalah mukanya lumayan cakep dan cukup mampu buat cewek “ngiler” dengan hanya melihat dia lewat di depannya. Oh…ya namanya Adam. Pemain kedua Raffi, dia cowok yang agak comel, cukup peduli dengan penampilan walaupun yang aku tahu pakaianya kebanyakan pinjem dari temen sekamarnya. Pemain ketiga Rama, yang jelas dia paling pintar di antara mereka, ironisnya sampai dua tahun dia tak mampu berkenalan dengan wanita yang disukainya, dia hanya bisa memandang dan berharap suatu saat gadis pujaannya sadar bahwa ada orang yang begitu mencintainya dan mengharapkan dia berada di sisinya selamanya. Yang keempat Ricki dia orang yang paling dewasa dari mereka semua, gak heran kalau dia seperti itu karena dia sudah cukup umur, maklum telat “masuk” kuliah. Dia kuliah sambil kerja dan yang jelas dia ahli dalam bidang telekomunikasi. Yang kelima adalah Abiel dia orangnya tinggi, cakep dan yang penting dia tajir. Emang dari luarnya dia kelihatan gak tahu malu tapi kalau orang yang sudah lama mengenalnya dia tidak percaya diri dengan dirinya padahal menurut teman-teman dia punya semua yang diinginkan pria. Yang terakhir Dido dia terkenal suka ganti-ganti pacar tapi kami semua maklum karena dia datang dari Kalimantan yang menurut legendanya jago “melet” cewek. Nggak percaya..?! makanya tonton infotainment!!

Sebenarnya kehidupan mereka benar-benar flat ditambah meraka adalah JB alias jomblo berat. Karena status yang disandang membuat mereka semakin terpuruk dengan kedataran hidup yang membosankan. Ya.. mereka masih beruntung tidak disebut kaum minoritas alias gay. Bagai sudah jatuh tertimpa tangga mereka kuliah di teknik yang menurut kaum sosial (selain teknik red) mereka semua berwatak keras, amburadul dan slengean. Huh…! lengkaplah penderitaan mereka.

Pada mulanya mereka merasa baik-baik saja dengan keadaan dan hidup mereka hingga sampai pada suatu hari ketika saat mereka makan malam di salah satu rumah makan yang sudah menjadi rumah kedua setelah kontrakan. Karena sungguh tak dapat dipercaya hanya itulah tempat mereka menghilangkan penat dan suntuk di kontrakan. Setelah mereka pesan makanan dan minuman. Adam celingak-celinguk dan nengok kanan-kiri, merasa aneh dengan suasana malam yang nggak seperti biasanya. Maklum mereka menganggap semua hari itu sama jadi mereka merasa aneh dengan perubahan suasana yang sedikit romantis karena di sekitar merka hampir semua pasangan kekasih. “hai guys! hari apa sih sekarang? kok kayanya sedikit berbeda dengan biasanya” tanya Adam heran. “Sekarang hari rabu. Emang kenapa?” jawab Ricki dan balik bertanya “Emang lo gak lihat apa, kalau orang –orang di sekitar kita semuanya berpasangan” jawab Adam dengan suara pelan. Yang lain pun menyebarkan pandangannya ke sekeliling dan ternyata semuanya merasa bingung sampai salah satu dari mereka tepatnya si Dido berkata bahwa sekarang tanggal 14 Februari dan bagi orang yang punya pacar tanggal 14 Februari adalah hari raya besar bagi kehidupan percintaan mereka alias valentine days. Dia ikut gabung makan bareng mereka karena do’i-nya lagi sakit.

Dari kejadian itu persahabatan mereka ada sedikit “kemunduran” karena sibuk dengan urusan dan aktivitas masing-masing bahkan frekuensi pertemuan diantara mereka semakin jarang walaupun mereka satu atap. Dan itu semua berawal ketika mereka membuat perjanjian bahwa “Mereka harus mendapatkan pacar sampai tengah semester yang waktunya kurang lebih dua minggu lagi, bagi yang belum mendapatkan pacar melebihi batas waktu tersebut maka dia harus mentrakktir makan teman yang sudah dapat pacar atau dibebaskan dari bayaran rutin rumah kontrakan sampai semua amggota perjanjian mendapatkan pacar. Bagi yang tidak mendapatkan pacar dia akan menanggung semua tanggungan tersebut walaupun sendirian. Dan Dido ditugaskan sebagai ekskutor perjanjian”

Tapi waktu pun berkata lain karena sayangnya sampai akhir semester mereka semua belum mendapatkan pacar. Dengan raut muka muram, masam dan campur aduk seperti rujak cingur mereka berkumpul dan berbagi cerita. Derai tawa tak pelak menggema ketika mendengar kisah pemburuan gadis taruhan dari setiap perjalanan anggota perjanjian. Lucunya banyak cerita aneh, menggelitik dan bahkan bisa dibilang nekat selama masa “pencarian”. Ada yang menitipkan nomer hape pada penjual nasi sampai menyewa jasa mak comblang demi “memburu” seorang gadis. Kegagalan yang mereka dapat tidak membuat mereka kecil hati dan depresi bahkan membuat mereka sadar dan berintrospeksi bahwa ketiadaan kekasih dalam hidup bukan berarti mereka tidak mendapatkan kebahagiaan. Mencari kekasih sejati tidak harus menumbalkan hubungan persahabatan. Mereka yakin tidak semua orang yang punya pacar bahagia bahkan ada yang setiap bulan ngutang ke ibu kost buat nambal pengeluaran yang membengkak gara-gara kantongnya “digerogoti” sang pacar.

Setelah melewati masa pencarian belahan jiwa, Mereka menyadari satu hal bahwa betapa pentingnya arti persahabatan dan kebersamaan. Sempat terpikir dalam benak Mereka mungkin Tuhan pun tak rela dengan persahabatan mereka yang goyah karena ketidak pedulian diantara mereka, sibuk dengan prioritas masing-masing. Tuhan tidak merestui perpisahan diantara mereka hanya karena adanya kehadiran seorang kekasih. Mungkin kedengarannya memang agak konyol dan mengasihani diri sendiri tapi itulah adanya. Persahabatan lebih berharga dan nggak pantas di gadaikan demi seorang cewek yang hanya untuk memuaskan ego semata. Bagi mereka “persahabatan bagaikan karang yang tetap kokoh walaupun di terjang ombak dan berdiri menjulang gagah walaupun di makan waktu. Karena persahabatan berawal dari rasa cinta dan hormat antar sesama sementara dalam percintaan tidak semua dilandasi cinta dan rasa hormat antar pasangan bahkan ironisnya ada yang melandasinya dengan nafsu dan kepuasan belaka”. Persahabatan patut di pertahankan dengan segenap jiwa raga karena bagaimanapun sahabat adalah diri kita yang kedua dan begitupun juga dengan seorang kekasih jika kita memaknai arti percintaan dengan tulus dan suci. Persahabatan dan cinta tidak ada kata ”antara” karena dalam antara ada sebuah pilihan, padahal dalam persahabatan dan cinta tak ada pilihan, yang ada hanyalah kebersamaan dan kebahagiaan. So sweet… Cuy!


By : Syarif Hidayatulloh



Tidak ada komentar:

Silahkan Beli Buku Lewat Kutukutubuku.com


Masukkan Code ini K1-74CCC3-C
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Komunitas Blogger Bekasi