Senin, 22 Maret 2010

Cinta Yang Salah (Pemanfaatankah ?)



Dalam kisahku menuju alam keabadian, banyak sudah aku mengalami peristiwa yang sedia-nya bisa menjadikanku lebih baik. Tapi entah kenapa bagian kehidupan yang sedang dan masih berlanjut ini mengusik naluriku untuk mengabadikannya. Sungguh ini bukan contoh kehidupan yang pantas ditiru bahkan untuk dikenang sekalipun.
Mengapa aku mengabadikannya dalam bentuk tulisan ? Hmm... otakku berpikir keras untuk menghilangkan peristiwa ini, tak seperti peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupanku. kisah ini mengusikku, menempatkan dirinya dalam memori utama otakku. Aku ingin menjadikannya tahanan dalam bentuk tulisan ini.
Aku berdiri di tengah orang yang sedang jatuh cinta. Konyol jika aku mengatakan mereka adalah pasangan yang ideal, kompak dan saling melengkapi tapi itulah yang aku lihat dengan kacamata bathinku. Tatapan mereka mengisyartkan sesuatu yang tidak bisa diartikan hanya dengan mata telanjang kita. Hati dan perasaan mereka-lah yang berbicara sementara mata mereka laksana pemancar yang siap menerima isyarat hati dan perasaan mereka. Aku malu melihat keintiman mereka berdua.
Mengapa mereka menerima keberadaanku ?
Apa yang kurasakan terhadap mereka ?
Dari sini aku sungguh tak mengerti kenapa meraka menerima keberadaanku di tengah-tengah kebahagiaan mereka. Kehidupan yang mereka jalani begitu serasi, menggebu dan panas. Aku tak mampu mengungkapkan mereka adalah pasangan sempurna. Ada alasan mendasar kenapa aku tidak menyebut mereka adalah pasangan yang sempurna.
Inilah alasan ku juga kenapa aku mau menuliskan kisah ini. Perasaanku terhadap mereka. Aneh, bersalah, mungkin sedikit senang dan yang paling mengusik pikiranku adalah aku merasa dimanfaatkan. Entah mengapa aku merasa enjoy dengan keberadaanku di antara mereka walaupun aku merasa dimanfaatkan. Ada bagian jiwaku tidak menerima bahwa aku dimanfaatkan tapi ada bagian lain yang kuat dari diri ini menyuruhku bertahan berada di antara mereka.
Aku pikir (mungkin salah pemikiranku) bahwa ini semua ada kaitannya dengan cinta dan nafsu. Cinta dan nafsu bukanlah sesuatu yang berbeda tapi satu kesatuan. Mereka diciptakan untuk saling melengkapi dengan karakter mereka yang berbeda. Atau setidaknya nafsu telah berada dalam stigma dengan suatu gambaran keburukan seperti yang disangkakan oleh banyak orang. Bagimana jika aku pikir bahwa yang aku rasakan terhadap mereka adalah cinta berbalut nafsu ? salahkah ?!!
Sempat aku bertanya pada meraka "Apa kalian menilai keberadaanku di antara kalian sebagai pelengkap fantasi kalian ?!" pertanyaan retoris yang konyol. " Mana ada Perampok Ngaku !".
Tapi seiring berjalannya waktu, potongan-potongan jawaban itu mulai berbentuk tanpa harus mereka menjawab langsung. Dan aku akan dengan senang hati menunggu jawaban apa sebenarnya ini dan bagaimana kisah ini berkahir.
Bersambung..

Tidak ada komentar:

Silahkan Beli Buku Lewat Kutukutubuku.com


Masukkan Code ini K1-74CCC3-C
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Komunitas Blogger Bekasi